Setelah hampir 8 bulan bercokol sebagai hiburan eksklusif para pengguna iOS di luar sana, akhirnya Modern Command dari Chillingo ini membawa serta puluhan roket serta amunisi peluru untuk menghujani Android. Pertanyaannya sekarang adalah apakah game ini sudah basi atau tetap layak untuk dimainkan? Baca ulasan ini hingga selesai prajurit! Dan jangan lupa juga untuk menyiapakan tempat sebesar 200 MB, karena seperti prajurit Sparta bilang tonight...we dine in hell (lah…ngga’ nyambung, hehe)
Menyebut Modern Command sebagai game tower-defense rasanya bukanlah hal yang tepat karena sebagian besar permainannmu di sini masih mengandalkan reflek jarimu untuk meledakkan setiap kendaraan musuh yang bermunculan di layar. Saya pribadi lebih suka membuat istilah genre tersendiri untuk game seperti Modern Command ini, dan saya pikir kalimat tower-”tap and juggling”-defense merupakan istilah baru yang pas dan sesuai dengan judul yang saya tulis di atas tadi.
Kamu akan diterjunkan dalam sebuah pengaturan base/markas, tempat kamu harus menahan gempuran gelombang musuh. Di awal permainanmu kamu diberikan empat slot persenjataan yang bisa kamu isi dengan berbagai macam turret yang telah kamu beli sebelumnya. Kamu sendiri bebas mengkombinasikan slot tadi dengan variasi turret, entah itu lima slot dengan isi dua-tiga turret yang sama, atau dengan kombinasi turret yang berbeda-beda untuk efektifitas menghadapi musuh yang jenisnya berlainan pula nantinya.
Sepanjang permainanmu, turret dan tower kamu tidak akan otomatis menembaki setiap musuh yang ada di jangkauan mereka, sehingga mau tidak mau kamu perlu melakukan tap ke wilayah yang akan dilewati musuh guna mengarahkan roket dan artileri kamu ke arah target yang ingin kamu tuju. Selain itu, karena keterbatasan amunisi dan waktu reload yang dimiliki turret, kamu juga harus bergantian melakukan tap di beberapa pilihan turret tadi, sehingga kesan juggling (berpindah-pindah fokus) antara menembakkan isi dari satu turret ke turret lainnya menjadi tantangan utama di Modern Command.
Eits… tapi jangan keburu skeptis dulu dengan elemen kontrol yang satu ini, karena justru di sinilah letak keasyikan Modern Command. Meskipun awalnya terkesan merepotkan karena kamu harus menebak arah musuhmu yang bergerak dengan momen jatuhnya roket yang kamu luncurkan, Modern Command setidaknya sukses memberimu sensasi kepuasan tersendiri saat roket yang kamu luncurkan tadi meledak tepat di atas kendaraan musuh maupun unit infanteri yang berjalan. Overkill.
Selain meledakkan musuhmu dengan “jalur konvensional” tadi, Modern Command juga menyertakan power-up berupa add-on dan weapon support yang sayangnya harus kamu beli dengan uang hasil keringatmu bermain untuk memudahkanmu di beberapa level yang sulit. Dengan add-on tadi, kamu bisa mengatur efektifitas persenjataanmu di sebuah level agar mendarat jauh lebih cepat atau mengasilkan double damage bagi unit berstatus elite. Selain itu dengan keberadaan weapon support, kamu bisa membabat habis gerombolan musuh dalam sekejap melalui serangan artileri berat dari luar peta permainan, hingga bombardir roket dari pesawat jet yang lumayan ampuh di level-level tertentu.
Modern Command sendiri memberimu bermacam-macam objektif untuk mewarnai aksi pertahanan markasmu di setiap zona konflik yang ada. Mulai dari misi bertahan dari gempuran musuh (survival) yang standar, menghancurkan konvoi musuh yang melalui di jalur utama, hingga bertahan dari gempuran musuh dengan setup persenjataan yang sudah dipilihkan oleh komputer.
Selain opsi campaign, kamu juga diberikan opsi hotspot di mana kamu dipersilakan menjalankan misi sampingan berhadiah uang yang lumayan besar, tergantung dari tingginya tingkat kesulitan yang telah kamu pilih sebelumnya.
Di luar opsi mode yang saya sebutkan tadi, kamu diberikan juga opsi training mission yang turut menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhanmu membeli berbagai macam senjata yang telah kamu riset sebelumnya. Dan berhubung Modern Command adalah game berkategori freemium, maka jangan heran apabila waktu riset persenjataanmu dibatasi oleh waktu yang lumayan cukup lama di sini.
Sisanya, kamu yang sering memainkan game tower-defense, pastinya tidak asing lagi dengan tipikal elemen permainan yang umumnya ada di genre satu itu, mulai dari keberadaan lane yang alur dilewatinya para musuh, kebutuhan upgrade dan power-up optional untuk membuat permainanmu efektif, hingga keberadaan meteran stamina bernama supply yang … uhm … well, kalau yang satu ini hanya Modern Command yang memilikinya.
Yep, game ini mematok waktu tunggu yang lumayan membuatmu kamu perlu ekstra bersabar dengan elemen yang satu ini. Setelah proset riset yang membutuhkan waktu berjam-jam, meteran supply kamu tadi juga memerlukan waktu tunggu sepanjang lima belas menit untuk mengisi enam dari sepuluh kapasitas supply yang disediakan.
Modern Command memonetasi sisa empat slot dari supply yang disediakan tadi ke dalam empat paket pembelian mode premium yang bertahan hingga beberapa waktu saja (8 jam, 24 jam, 3 hari, dan 1 minggu). Dengan paket premium ini kamu diberikan beberapa keuntungan yang membantumu mencapai rank persenjataan tertinggi dalam sekejap, serta perolehan uang yang lebih banyak dibandingkan ukuran permainan normal.
Modern Command sendiri menyertakan barikade tingkat kesulitan berupa rank persenjataan yang harus kamu peroleh dengan jalan melakukan riset persenjataan dan grinding keuanganmu secara bertahap, atau instan melalui penawaran IAP yang diberikannya. Semakin tinggi level campaign atau level hotspot yang kamu jalani, secara otomatis semakin canggih pula persenjataan yang dibutuhkan supaya kamu bisa bertahan dari serbuan musuh yang lebih tangguh di level berikutnya. Oleh karena itu, diperlukan jam terbang yang tidak sedikit supaya kamu bisa bersabar dengan implementasi waktu tunggu yang diberlakukan Chillingo pada beberapa bagian yang saya jelaskan sebelumnya.
Dari segi presentasi visual, Modern Command mengingatkan saya akan grafis game Command & Conquer Generals yang saya mainkan di PC pada tahun 2003 silam. Apabila kamu yang juga pernah memainkan game RTS yang satu itu, kamu akan merasakan sedikit nostalgia dengan berbagai unit musuh yang sekilas mirip dengan salah satu faction dari Command & Conquer Generals. Mulai dari kendaraan technical yang terlihat mirip mobil pick-up butut, hingga unit tank yang sewaktu-waktu siap untuk kamu ledakkan dengan arsenal persenjataan yang kamu miliki.
Untuk IAP-nya sendiri, diluar opsi pembelian mode premium yang harus kamu bayarkan dengan emblem bintang tadi, Modern Command juga menyertakan pembelian paket IAP berupa pembelian emblem bintang yang lumayan mahal untuk ukuran kantong kita. Sebagai contoh, dengan pembelian paket berisikan 100 emblem seharga Rp.119.000, kamu hanya akan memperoleh emblem senilai 100.000 kredit, yang bisa kamu gunakan untuk membeli paket premium selama dua minggu, mempercepat beberapa kali upgrade, serta 50x revive di tengah-tengah permainan. Bagi saya pribadi, pembelian IAP senilai 100.000 kredit tadi sebanding dengan 12 kali kamu menyelesaikan misi hotspots yang ada di menu utama. Sehingga saya rasa, pembelian IAP di luar mode premium tadi bukanlah hal yang menjadi soal, selama kamu rajin meledakkan musuh yang ada, sambil menunggu waktu yang kamu perlukan untuk mengisi kembali meteran supply seperti yang saya jelaskan tadi.
Overall, Modern Command merupakan sajian game freemium yang unik dalam menghadirkan sensasi permainan base defense yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Perkara apakah game ini layak untuk saya rekomendasikan ke kamu sekarang saya serahkan kembali kepada kamu, apakah kamu mempunyai kesabaran yang tinggi dalam menjadi seorang komandan lapangan tempur yang tidak goyah dengan implementasi waktu tunggu yang ada di Modern Command ini? Jika kamu tidak gentar, maka saya ucapkan “Sampai jumpa di medan pertempuran, prajurit!”.
Apple App Store Link: Modern Command, Gratis
Google Play Store Link: Modern Command, Gratis
Post Review Modern Command – Serunya Melakukan Juggling Persenjataan Di Tengah Gempuran Musuh muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.