Jujur saja, awalnya saya sangat excited saat melihat Outcast Odyssey buatan Bandai Namco Amerika ini meleburkan genre dungeon crawling ke dalam elemen card battle yang diperlihatkan melalui laman web resmi dan deskripsinya di Play Store. Well, asumsi saya bahwa gabungan dua genre favorit saya akan memberikan pengalaman bermain yang seru tadi, sayangnya agak terkendala setelah mendalami mekanismenya yang minim sekali penjelasan. Sehingga playtrough saya selama beberapa jam di awal justru dihabiskan untuk mempelajari permainan Outcast Odyssey yang cukup berpotensi, bila Bandai Namco bersedia memperbaiki tutorialnya yang kurang begitu efektif.
Dalam permainanmu di Outcast Odyssey, kamu akan menjelajahi berbagai wilayah outworld dan dungeon yang disajikan layaknya eksplorasi tile di permainan roguelike Dungelot 2 dan Finder’s Keep yang pernah saya bahas di GiA sebelumnya. Hanya saja, dalam penjelajahanmu nanti kamu bakalan lebih sering bergerumul dengan bermacam-macam mekanisme permainan card game yang menjadi suguhan utama di Outcast Odyssey.
Sama seperti dua judul dungeon RPG yang saya contohkan tadi, dalam mode penjelajahan ini, kamu tinggal melakukan tap di sekitar kabut hitam yang menutupi sebagian besar peta petualanganmu di dungeon/outworld, untuk membuka beberapa porsi peta yang ada dan mendapatkan objektif item yang kamu perlukan untuk menang. Di setiap tile kabut yang kamu buka tadi, nantinya kamu akan menyingkap posisi musuh yang menutupi sebagian tile di sekitar dia, dan peti harta karun yang beresiko “membunuhmu” jika kamu salah mencari posisi di mana kuncinya disembunyikan.
Di Outcast Odyssey, kamu diberikan 4 slot kartu utama (deck) yang menjadi basis permainan kamu selama bertempur menghadapi musuh yang kamu temui ketika menjelajah tile dungeon yang saya jelaskan sebelumnya. Outcast Oddyssey sendiri membagi slot kartu tersebut ke dalam kartu hero untuk menjadi leader dalam pertempuran, weapon, dan armor yang bisa dikenakan oleh kartu hero. Serta ada juga kartu pet yang memberimu efek yang signifikan terhadap besaran jumlah health dan damage yang kamu ketika melakukan pertempuran.
Kartu dengan atribut hero sendiri merupakan kartu yang paling penting di Outcast Oddyssey. Dalam setiap deck yang kamu miliki setidaknya kamu harus memiliki satu buah kartu hero yang diiringi dengan 1-2 kartu pet/minion agar dia bisa digunakan untuk bertempur, sebelum akhirnya beranjak mengoleksi kartu lainnya yang bisa kamu gunakan untuk memperkuat deck kamu atau justru membuat deck berikutnya. Selebihnya, jika kamu memperoleh kartu lain yang tidak layak untuk digunakan, kamu bisa menggunakannya untuk menaikkan level kartu terkuatmu dengan cara mengorbankannya sama seperti mekanisme card game lain yang mungkin pernah kamu temui sebelumnya.
Ketika kamu bertempur, kombinasi kartu creature yang kamu punya tadi akan berpengaruh terhadap kalkulasi seranganmu ketika menghajar bola-bola lawan yang menjadi target penyeranganmu ketika bertempur di Outcast Odyssey. Pada bulatan bola tersebut, Outcast Odyssey mengusung mekanisme “batu-gunting-kertas” di mana kamu bisa melihat elemen apakah yang menjadi kelemahannya saat kamu serang, apakah dia berelemen nature yang lemah terhadap serangan tech, ataukah dia berelemen tech yang sebaliknya lemah terhadap serangan magic.
Sayangnya eksekusi dari elemen permainan yang menarik ini kurang begitu dijelaskan dengan baik misalnya kapan efek serangan stun yang dimiliki kartu saya bisa berfungsi di pertempuran, dan bagaimana efek serangan tadi berjalan, sehingga permainan Outcast Odyssey terkesan random bagi para pemain card game yang awam, meskipun telah melahap habis tutorial yang disertakan di awal permainan.
Dengan penjelasan tutorial yang kurang begitu efektif, saya pun bahkan mengulangi game ini dua kali agar bisa mengerti bagaimana jalannya mekanisme permainan Outcast Odyssey yang membingungkan, meskipun saya tak jenuh untuk menyingkap dan mengoleksi kartu apalagi yang sekiranya akan saya peroleh saat membuka peti harta karun di Outcast Oddysey.
Perlu digaris bawahi pula Outcast Odyssey sebenarnya memiliki visual art yang sangat bagus untuk sebuah card game yang sama sekali tidak mengekor kesuksesan Hearthstone, Solforge, dan sederet game mobile bertema kartu lainnya. Bahkan dalam beberapa kesempatan saya juga mengagumi detail dari masing-masing kartu di Outcast Odyssey, yang latar belakangnya bergerak mengikuti pergerakan layarmu saat digenggam. Its cool!.
Sayangnya elemen visual yang keren tadi tidak cukup membantu saya untuk tenggelam menikmati suguhan card battle yang diusung Outcast Odyssey, sehingga pendalaman permainan yang kurang begitu sempurna ini mempengaruhi penilaian saya terhadap ulasan gameplay saya atas game ini.
Di luar mode campaign, Outcast Odyssey menyertakan hub area bernama colony di mana kamu bisa melakukan beragam interaksi seperti mengecek isi mailbox kamu, bergabung dengan sebuah guild, melakukan chatting, mengunjungi shop, dan mengadu deck kartu milikmu dengan pemain lainnya di arena. Di hub area ini setidaknya kamu bisa sejenak menunggu hingga health meter kamu terisi kembali untuk beranjak ke campaign berikutnya, sambil mempelajari skill tree yang akan kamu ambil berikutnya ketika profilmu naik level.
Untuk IAP sendiri, Outcast Odyssey memboyong paket pembelian gem dengan harga yang cukup bervariasi, mulai dari kisaran termurah seharga Rp.12.063 untuk 100 gem hingga paket ribuan gem seharga Rp.243.728 untuk 3500 gem. Dengan membeli paket 600 gem seharga Rp.60.803, kamu sudah bisa mendapatkan 10 kartu tambahan yang diperoleh dari pembelian 1 pack epic rare - seharga 400 gem dan 4 pack common-super rare yang masing-masing seharga 50 gem. Meskipun dari segi kegunaan deck, kita tidak akan pernah tahu, apakah isi pack tadi sesuai dengan yang kita butuhkan atau tidak.
Overall, kehadiran Outcast Odyssey sebagai card game yang berupaya menawarkan hal yang kompleks dan fun, justru terbebani dengan learning curve yang kurang begitu baik sehingga para pemainnya perlu menghabiskan beberapa jam pertamanya untuk mengenali mekanisme card battle-dungeon crawling yang disajikan Bandai Namco.
Meskipun terlihat kurang dari segi penajaman tutorial, Outcast Odyssey sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi hiburan card game yang layak saya rekomendasikan kepada kamu yang gemar mengamati detail kartu Magic the Gathering karena gambaran art dan visualnya yang tiada duanya. Sehingga soal mengunduh Outcast Odyssey atau tidak, saya kembalikan ke kamu lagi sebagai pembaca. Selamat mencoba :)
Apple App Store Link: Outcast Odyssey, Gratis
Google Play Store Link: Outcast Odyssey, Gratis
Post Review Outcast Odyssey – Card Battle Potensial Yang Butuh Penajaman Tutorial muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.