Quantcast
Channel: Android Reviews – Tech in Asia Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 242

Review God Strike 2 – Menjadi Dewa Petir Tidak Pernah Seasyik & Diminta Sesabar Ini

$
0
0

Sebelum memulai review game Android kali ini, harus saya akui bahwa saya sendiri belum pernah menjajal prekuel God Strike di iOS sebelumnya sehingga kesenangan yang saya rasakan selama menjadi dewa petir sehari di sini benar-benar murni baru saya alami pertama kali. Lantas apakah dengan posisi saya sebagai dewa guntur amatir tadi telah memberikan penilaian yang arif dan bijaksana untuk God Strike 2? Mari kita simak sama-sama.

God Strike 2 | screenshot 6

Sesuai penjelasan yang kamu temukan saat melihat game ini tercantum di barisangame Android baru minggu laluGod Strike 2 menempatkan kamu sebagai sesosok dewa petir yang bertugas menjaga ketentraman planet bumi dengan halilintar yang dimilikinya. Well, setelah saya melihat gameplay dari God Strike pertama, bisa dipastikan bahwa God Strike 2 merupakan versi penyempurnaan God Strike sebelumnya namun dengan balutan komedi pop culture yang lucu. Contohnya seperti yang dapat ditemukan melalui penampilan avatar dewa kamu sebagai Thor maupun Zeus.

God Strike 2 | screenshot 4

Meskipun penampilannya tidak sewah kartu Hearthstone, kartu petir ini mempunyai strategi yang cukup dalam untuk dimainkan

Dalam God Strike 2, kamu diminta menyelesaikan beberapa objektif ala permainan arcade yang terdapat di setiap stage dengan memanfaatkan koleksi “kartu petir” yang ada di tangan, mulai dari menghanguskan sejumlah tipe penjahat tertentu dalam kapasitas jumlah serangan yang terbatas, berpacu menghanguskan lusinan penjahat sekaligus dalam durasi waktu yang sedikit (time trial), dan terakhir permainan guard/defense di mana kamu harus mencegah para penjahat tadi mencuri beberapa karung uang yang tersimpan di bank.

Cara melontarkan serangan “kartu petir” tadi bisa dibilang gampang-gampang susah, kamu cukup melakukan swipe di atas layar sambil mempertimbangkan arah serangan petirmu agar sesuai dengan pola kartu halilintar yang kamu lemparkan. Bagian sulitnya, di sini kamu tidak diberi arah indikator serangan yang jelas selain gambaran pola kartu serangan haliintarmu dan juga tipe dewa yang kamu pilih sebelumnya, sehingga kemungkinan seranganmu meleset pastinya ada di setiap stage.

God Strike 2 | screenshot 2

Saya diperintahkan membasmi para ninja tengil yang suka berlari-lari di bawah ini..dan Bzzztttt…mereka pun jadi abu seketika

Kartu pola serangan petir yang kamu peroleh dari aktivitas membeli chest dan menyelesaikan setiap bagian level tadi merupakan elemen penting yang wajib diperhatikan di God Strike 2 ini, karena begitu kamu berkali-kali mengacaukan tempo serangan petirmu di sini, maka God Strike 2 akan menghukum kamu dengan regenerasi kesempatan retry yang sangat kejam, yakni dengan proses menunggu selama hampir setengah jam, Wow!.

Yep, dengan jumlah maksimal lima deret heart yang akan berkurang satu jika kamu gagal menyelesaikan sebuah misi, maka kamu harus menebus hilangnya satu heart tadi dengan menunggu waktu selama setengah jam yang memintamu agar lekas segera bersabar kecuali jika kamu berinisiatif membeli refill seharga 5 magic cube (mata uang IAP yang bisa kamu dapatkan 1 biji setiap hari).

Tentunya bagi sebagian gamer yang cenderung berkomitmen dengan mobile game yang seringkali mereka mainkan, hal tersebut menjadi belenggu yang perlu diwaspadai agar waktumu tidak terbuang percuma untuk menunggu 5 heart ini bisa terisi penuh kembali. Namun bagi saya pribadi, mekanisme waiting time yang kejam tadi merupakan sinyal bagi saya untuk segera menutup aplikasi God Strike 2 dan beralih memainkan game lain yang setidaknya bisa mengalihkan perhatian saya setelah asyik menyambarkan petir ke muka orang selama beberapa saat.

God Strike 2 | screenshot 4

Silahkan pilih, mau jadi Thor yang brutal atau jadi Zeus yang sok bijaksana.. oh ya, di pojok kiri atas saya sedang menunggu 28 menit lagi untuk refill isi heart saya kembali

Di luar aspek waiting time yang membuatmu harus ekstra bersabar untuk memainkan God Strike 2, harus saya akui bahwa God Strike 2 memiliki grafis pixelated yang menarik, rapi dan mempunyai porsi yang “meriah” untuk membuatmu bersemangat melanjutkan aksi dewa petirmu di setiap waktu. Saya sendiri juga dibuatnya penasaran dengan variasi penjahat apalagi yang akan saya temui di God Strike 2, karena dari 40 level yang sudah saya lewati di sini, God Strike 2 memiliki banyak sekali variasi musuh yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti ninja merah yang gemar melakukan teleport di setiap detik, hingga sosok penjahat maniak yang berlarian ke sana kemari saat jaket pengamannya lepas tersambar petir..

Untuk urusan IAP, well, God Strike 2 mempunyai kisaran harga pembelian magic cube (mata uang IAP) dan gold coin yang cukup bersahabat untuk mengikis isi dompetmu guna keperluan pembelian heart refill dan pack kartu petir. Dengan kisaran harga paling maksimal sebesar $9.99 (Rp.117.362) untuk 200 biji magic cube (atau 300.000 gold coin) kamu sudah bisa melakukan refill heart kamu sebanyak seratus kali tanpa perlu khawatir lagi banyaknya waktu yang terbuang saat berniat kembali melanjutkan tugas dewamu di God Strike 2.

God Strike 2 | screenshot 1

Alkisah hari ini saya sedang kabagian shift dewa penjaga bank di bagian stage guard/defense ini

Sebagai penutup, meskipun dalam review kali ini saya sempat terganjal 2,5 jam untuk menunggu dan menebus kegagalan saya saat bermain, setidaknya God Strike 2 memiliki komponen fun yang sanggup membuatmu asyik menyambarkan petir ke muka para penjahat selagi kamu menuntaskan jeda waktu istirahatmu walaupun sebentar. Jadi urusan download atau tidak, semuanya tergantung kamu apakah kamu siap untuk mengemban tugas dewa petir yang sangat berat ini?

Apple App Store Link: God Strike 2, Gratis

Google Play Link: God Strike 2, Gratis

Post Review God Strike 2 – Menjadi Dewa Petir Tidak Pernah Seasyik & Diminta Sesabar Ini muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 242

Trending Articles