Sudah menjadi tradisi umum bahwa dalam pembuatan sebuah sekuel, seri ke-2 selalu menjadi lompatan terbesar bagi sebuah judul game untuk berinovasi lagi dengan kelebihan yang dimilikinya, agar bisa melanjutkan atau bahkan melebihi kesuksesan yang diraih oleh seri game pendahulunya. Hal itulah yang nampak dari grand design Enix atas pembuatan Dragon Quest II: Luminaries of the Legendary Line sebagai saga kelanjutan Dragon Quest pertama di tahun 1987.
Dengan memanfaatkan pola “the bigger – the better“, seri ke-2 dari RPG buatan Yujii Hori ini bisa dibilang sukses dalam mengukir kebesaran nama Dragon Quest menjadi seperti yang kita kenal sekarang ini berkat DNA inovasi yang dimulai Enix dari Dragon Quest II. Dan berbekal kehadiran remake dalam versi mobile iOS/Android yang dirilis Square Enix kemarin, kali ini kita akan bersama-sama mengulas dan menilik inovasi apakah yang menjadikan Dragon Quest 2 bisa menjadi bagian sejarah penting dari seri JRPG terbesar selain Final Fantasy ini.
Dragon Quest II sendiri mengambil setting cerita yang terjadi 100 tahun setelah event petualanganmu di Dragon Quest sebelumnya. Di situ dikisahkan kamu adalah pangeran dari kerajaan Midenhall yang sekaligus titisan dari hero Dragon Quest pertama – The Great Grandson of Erdrick yang bertanggung jawab untuk menggalang dua penerus tahta dari kerajaan lainnya (alias dua party member kamu) guna mengalahkan kekuatan jahat dari penyihir Hargon.
Yep, kehadiran sistem party inilah yang menjadi lompatan inovasi seri Dragon Quest kali ini dan berlanjut terus hingga beberapa seri berikutnya. Berbeda dengan aksi solo kamu di serinya yang pertama, kali ini Enix memperdalam elemen battle dari Dragon Quest dengan inovasi pertempuran grup yang belakangan menjadi pokok permainan RPG sejak disempurnakan lagi oleh Final Fantasy di tahun yang sama.
Dari segi presentasi gameplay, penampilan battle di Dragon Quest II sendiri kurang lebih masih sama seperti halnya Dragon Quest pertama, di mana kamu akan menghadapi musuhmu dalam perspektif first-person view, beserta konteks perintah yang terdapat di bagian bawah portrait lawan. Guna melakukan perintah skip untuk anggota party pada saat pertempuran berlangsung, Dragon Quest II juga mengimplementasikan opsi bertahan/defend untuk pertama kalinya di seri ini agar kamu bisa bermain sedikit strategi dengan kondisi pertempuran.
Well, berhubung Dragon Quest II adalah pertama kalinya sistem battle berbasis grup diimplementasikan, ada beberapa kekurangan seperti di sini kamu tidak bisa menarget musuh secara individu jika grup lawan yang kamu hadapi terdiri dari beberapa tipe monster sekaligus. Hal yang menjadi kekurangan minor versi NES Dragon Quest II tersebut, masih terjadi pada versi mobile, sehingga mau tidak mau saya harus sedikit berjibaku pada pertarungan saat berhadapan dengan gerombolan monster yang bervariasi.

Gerombolan beruk jahat ini tidak bisa berkutik menghadapi mantra Snooze yang membuat siapapun tertidur pasrah untuk digebuk
Untuk kontrolnya sendiri, Dragon Quest II masih menyertakan kendali radial yang masih sama seperti porting mobile dari Dragon Quest sebelum-sebelumnya (IV,VIII, dan Dragon Quest pertama). Penyajian kontrol seperti ini masih benar-benar membantu permainan saya, sehingga baik itu ketika kamu menjelajahi dungeon, menyusuri kota, maupun melakukan perjalanan overworld, kamu masih tetap akan memegang kendali permainanmu walaupun kamu memainkan game ini sambil menggenggamnya dengan satu tangan saja.
Sama halnya seperti tipikal permainan RPG yang kamu temui sebelumnya, aspek grinding merupakan proses yang paling banyak melibatkan playtime terbesar kamu di sepanjang permainan, termasuk dalam Dragon Quest II. Beruntung karena di Dragon Quest II ini kita bertualang bersama dua anggota party, hambatan Dragon Quest pertama seperti slot inventory yang terbatas (10 buah slot) tidak terlalu menjadi masalah di sini karena masing-masing bisa membawakan item/equipment yang totalnya bisa mencapai 30 slot.

Ya, jika salah satu anggota party kamu ada yang mati, maka anggota lain akan menyeret peti matinya kemanapun mereka pergi… hmmm… realistis juga
Terlepas dari permasalahan slot tadi, Dragon Quest II masih saja mewariskan death penalty berupa pemotongan jumlah gold sebesar 50% jika seluruh anggota party kamu gugur di tengah pertarungan. Jadi sebelum kamu berangkat ke wilayah yang dipenuhi musuh berlevel tinggi, ada baiknya kamu menyimpan uangmu di NPC (Non Playable Characters) yang tersedia di kota atau kamu bisa juga memanfaatkan sistem quick save yang dimilikinya sama halnya seperti di Dragon Quest sebelumnya.
Kekurangan lain yang saya temui di Dragon Quest I seperti penggunaan bahasa Inggris berdialek Elizabethian English masih berlanjut di Dragon Quest II. Hal ini membuat saya mau tidak mau harus membuka istilah bahasa Inggris Elizabethian untuk setidaknya mengerti maksud dari grammar aneh yang diucapkan para NPC Dragon Quest II. Sigh… seandainya saja Square Enix memberikan opsi alternatif lain agar saya bisa menikmati jalan cerita Dragon Quest II dengan sajian bahasa Inggris yang baik dan benar.

Dragon Quest 2 memulai penggunaan alat transportasi kapal pertama mereka 27 tahun lalu, lengkap dengan kehadiran battle di atas laut
Dari segi presentasi visual, harus saya akui bahwa Dragon Quest II tidak menyajikan banyak sekali perubahan dan peningkatan yang berarti sejak Dragon Quest I. Sebagian besar penampilan sprite 16-bit yang kamu amati masihlah sama rapinya dengan penampilan remake Dragon Quest pertama yang dirilis September, plus dengan tambahan variasi musuh dari goresan tangan Akira Toriayama yang semakin terlihat menarik untuk diamati.
Secara garis besar, versi mobile dari Dragon Quest II merupakan suguhan RPG menarik yang memperlihatkanmu awal dari penyempurnaan core-gameplay seri Dragon Quest yang terus berimprovisasi dengan fitur menarik lainnya untuk seri kelanjutan Dragon Quest berikutnya. Terlepas dari harganya yang lumayan terjangkau meskipun sedikit di atas harga Dragon Quest pertama, bisa dibilang seri keduanya kali ini memberimu playtime yang lebih banyak apalagi dengan cakupan world map yang meluas hingga tiga kali lipat world map Dragon Quest I.
Jadi tunggu apalagi? Jika kamu membutuhkan sebuah hiburan JRPG mobile berkualitas yang menarik untuk dimainkan, maka Dragon Quest II bisa kamu jadikan sebagai pilihanmu di bulan Oktober. Saya sudah pasti akan menjadikannya sebagai game favorit pilihan saya di bulan ini, bagaimana dengan kamu?
Apple App Store Link: DRAGON QUEST II, Rp. 59000
Google Play Store Link: DRAGON QUEST II, Rp 57.272
Post Review Dragon Quest II – Mekanisme Yang Lebih Baik Dibanding Sebelumnya muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.